Konflik atau Pertentangan adakah suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang seringkali dihubungkan dengannya, contohnya yaitu permusuhan atau rasa benci.
Konflik dapat memberikan akibat yang dapat merusak terhadap diri seseorang, terhadap anggota-anggota kelompok lainnya, maupun terhadap kelompok masyarakat.
Sebaliknya konflik juga dapat membangun kekuatan yang konstruktif dalam hubungan berkelompok.
Pertentangan bisa terjadi di mana saja, dari linkungan yang kecil hingga lingkungan yang luas.
Pertentangan juga mengandung suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasanya dibayangkan oleh orang dengan mengartukannya sebagai pertentangan yg kasar, Dasarnya berbeda-beda.
Ada 3 Elemen yang merupakan ciri-ciri situasi konflik :
- Terdapat Interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan.
- Terdapat 2/Lebih unit-unit atau bagian-bagian yang terlibat dalam konflik.
- Unit-Unit tersebut mempunyau perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, sikap-sikap, gagasan-gagasan maupun nilai-nilai.
- Nasional Indonesia
- Agama
- Bahasa
- Suku Bangsa dan Kebudayaan.
Integrasi Masyarakat akan terwujud apabila mampu mengendalikan prasangka yang ada di dalam masyarakat, sehingga tidak ada konflik, dominasi, dan tidak banyak sistem yang tidak saling melengkapi dan tumbuh integrasi tana paksaan.
Sehingga menghasilkan persenyawaan-persenyawaan berupa adanya konsensus nilai-nilai yang sama dijunjung tinggi. Dalam hal ini, terjadi kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan berkurangnya sikap-sikap prasangka diantara anggota masyarakat secara keseluruhan.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan integrasi bangsa pada bangsa yang majemuk dilakukan dengan mengatasi atau mengurangi prasangka.
0 komentar:
Posting Komentar